9.1. Ilmu Pengetahuan
ilmu pengetahuan adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia.
Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma
ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1.
Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang
terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar
maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada
karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari
adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut
kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek
penunjang penelitian.
2.
Metodis adalah
upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu
untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani
“Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode
tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3.
Sistematis.
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus
terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk
suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu
yang ketiga.
4.
Universal.
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum
(tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya
universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial
menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan
ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk
mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks
dan tertentu pula.
9.2. Teknologi
Teknologi adalah keseluruhan sarana
untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia.
Fenomena Teknik pada Masyarakat
1.
Rasionalistas,
artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan
dengan perhitungan rasional.
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat
sesuatu yang buatan tidak alamiah..
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode,
organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan
teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.Teknik
berkembang pada suatu kebudayaan.
4. Monisme, artinya semua teknik bersatu,
saling berinteraksi dan saling bergantung.
5. Universalisme, artinya teknik
melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat menguasai
kebudayaan.
6. Otonomi artinya teknik berkembang
menurut prinsip-prinsip sendiri.
Ciri-ciri teknologi barat adalah
sebagai berikut:
1. Bersifat Intensif pada semua kegiatan
manusia.
2. Cenderung bergantung pada sifat
ketergantungan.
3. Selalu berpikirbahwa barat adalah
pusat dari segala teknologi.
9.3. Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Nilai
Ilmu Pengetahuan, yaitu: sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan
pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris,
umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.
Teknologi, yaitu: sesuatu yang berhubungan
dengan proses produksi, menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah,
modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan
produksi.
Nilai, yaitu sesuatu yang berharga, bermutu,
menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti
sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
9.4. Kemiskinan
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Ciri-Ciri Manusia yang Hidup di Bawah
Garis Kemiskinan
Mereka yang
hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Tidak
memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dan
lain-lain.
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk
memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah
garapan atau modal usaha.
3. Tingkat pendidikan mereka rendah,
tidak sampai tamat SD.
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai
pekerja bebas.
5. Banyak yang hidup di kota berusia
muda, dan tidak mempunyai keterampilan.
Fungsi Kemiskinan
Pertama, kemiskinan menyediakan tenaga kerja
untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar
murah. Orang miskin dibutuhkan untuk membersihkan got-got yang mampet, membuang
sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah
runtuh, jaga malam. Bayangkan apa yang terjadi bila orang miskin tidak ada.
Sampah bertumpuk, rumah dan pekarangan kotor, pembangunan terbengkalai, banyak
kegiatan ekonomi yang melibatkan pekerjaan kotor dan berbahaya yang memerlukan
kehadiran orang miskin.
Kedua, kemiskinan memperpanjang nilai-guna
barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak pakai dapat dijual (diinfakkan)
kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang hampir busuk, sayuran yang
tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau dimanfaatkan) untuk orang-orang
miskin.
Ketiga, kemiskinan mensubsidi berbagai
kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil,
karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi dan akibatnya melipatgandakan
keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga beras mereka untuk mensubsidi
orang-orang kota.
Keempat, kemiskinan menyediakan lapangan
kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah pekerjaan tukang kredit,
aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional, dan
yang pasti berbagai kegiatan yang dikelola oleh departemen sosial. Tidak ada
komoditas yang paling laku dijual oleh Negara Dunia Ketiga di pasar
internasional selain kemiskinan.
Kelima, memperteguh status sosial orang kaya.
Perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya baru. Sopir yang
menemaninya memberikan label bos kepadanya.Nyonya-nyonya dapat menunjukan
kekuasaannya dengan memerintah inem-inem mengurus rumah tangganya.
Keenam, bermanfaat untuk jadi tumbal
pembangunan. Supaya tidak menganggu ketertiban dan keindahan kota, pedagang
kakilima bila mengganggu lalu lintas ditertibkan (ditangkap, dagangannya
diambil, dan kerugiannnya tidak diganti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar